Daerah Audio dan Intensitas Bunyi
Telinga manusia pada umumnya hanya dapat menerima energi bunyi yang berupa gelombang dengan frekuensi rata-rata 20 Hz – 20 kHz. Sudah barang tentu batas daerah pendengaran berlainan bagi setiap manusia. Bagi orang lanjut usia daerah pendengarannya menyempit, misalnya menjadi amat sulit bagi orang itu mendengar bunyi jangkrik.
Daerah diantara batas-batas pendengaran disebut daerah audio. Adapun gelombang dengan frekuensi yang lebih kecil dari 20 Hz disebut infra sonik, dan gelombang dengan frekuensi yang lebih besar dari 20 kHz disebut ultra sonik.
Intensitas bunyi adalah jumlah energi bunyi yang tiap detiknya menembus tegak lurus bidang seluas satu satuan luas. Jadi intensitas bunyi itu mempunyai dimensi daya berbanding luas, yang dirumuskan
I = P / A
dimana:
P = Daya bunyi yang dinyatakan dalam satuan Watt
A = Luas bidang yang dinyatakan dalam satuan cm2 atau 2
I = Intensitas bunyi yang dinyatakan dalam satuan Watt/cm2 atau Watt/m2
Daerah diantara batas-batas pendengaran disebut daerah audio. Adapun gelombang dengan frekuensi yang lebih kecil dari 20 Hz disebut infra sonik, dan gelombang dengan frekuensi yang lebih besar dari 20 kHz disebut ultra sonik.
Intensitas bunyi adalah jumlah energi bunyi yang tiap detiknya menembus tegak lurus bidang seluas satu satuan luas. Jadi intensitas bunyi itu mempunyai dimensi daya berbanding luas, yang dirumuskan
I = P / A
dimana:
P = Daya bunyi yang dinyatakan dalam satuan Watt
A = Luas bidang yang dinyatakan dalam satuan cm2 atau 2
I = Intensitas bunyi yang dinyatakan dalam satuan Watt/cm2 atau Watt/m2
Tidak ada komentar
No spam, no active link, please ^_^