Komparator Op-amp
Komparator adalah sebuah rangkaian penguat yang memiliki dua buah input. Tegangan output yang dihasilkan komparator sebanding dengan selisih antara dua tegangan inputnya. Gain komparator kurang lebih adalah sebesar 200.000, sehingga selisih input sebesar hanya 100 µV pun sudah cukup untuk menurunkan output mendekati 0V atau menaikkannya hingga mencapai tegangan catu.
Komparator dibuat dalam bentuk IC (Integrated Circuit, rangkaian terpadu). Karena kemiripan antara komparator dan op-amp, IC op-amp dapat digunakan sebagai komparator. Rangkaian untuk aplikasi komparator op-amp seperti di bawah ini.
Dua buah input ke rangkaian penguat adalah input membalik (inverting, simbol – ) dan input tak membalik (non inverting, simbol + ). Output yang dihasilkan akan bernilai positif apabila input (+) lebih besar dari input (–). Output akan mendekati 0V, apabila input (+) lebih kecil dari input (–).
Input pembalik disambungkan ke jalur catu 0V, sehingga tegangan pada input ini adalah 0V. Input non inverting disambungkan ke sebuah pembagi tegangan yang menggunakan sensor suhu atau thermistor. Apabila input yang diberikan oleh pembagi tegangan adalah 0V atau kurang, output yang dihasilkan adalah 0V. Apabila input dari bagian pembagi tegangan adalah sepersekian milivolt atau lebih dari 0V, maka output akan naik dengan sangat cepat hingga mencapai +6V. Output berubah dari 0V ke +6V ketika nilai suhu yang diterima R2 persis sama dengan titik suhu acuan (temperature set point). Pada rangkaian ini, output akan berubah pada titik suhu sekitar 25 °C.
Output sebuah op-amp mungkin tidak akan pernah mencapai nilai yang sama dengan tegangan-tegangan catu. Untuk tipe 741, misalnya, dengan tegangan catu sebesar ± 15 V, output hanya dapat mencapai nilai ±13V. Pada tipe lainnya, output dapat mencapai nilai yang lebih mendekati.
Dua buah input ke rangkaian penguat adalah input membalik (inverting, simbol – ) dan input tak membalik (non inverting, simbol + ). Output yang dihasilkan akan bernilai positif apabila input (+) lebih besar dari input (–). Output akan mendekati 0V, apabila input (+) lebih kecil dari input (–).
Input pembalik disambungkan ke jalur catu 0V, sehingga tegangan pada input ini adalah 0V. Input non inverting disambungkan ke sebuah pembagi tegangan yang menggunakan sensor suhu atau thermistor. Apabila input yang diberikan oleh pembagi tegangan adalah 0V atau kurang, output yang dihasilkan adalah 0V. Apabila input dari bagian pembagi tegangan adalah sepersekian milivolt atau lebih dari 0V, maka output akan naik dengan sangat cepat hingga mencapai +6V. Output berubah dari 0V ke +6V ketika nilai suhu yang diterima R2 persis sama dengan titik suhu acuan (temperature set point). Pada rangkaian ini, output akan berubah pada titik suhu sekitar 25 °C.
Output sebuah op-amp mungkin tidak akan pernah mencapai nilai yang sama dengan tegangan-tegangan catu. Untuk tipe 741, misalnya, dengan tegangan catu sebesar ± 15 V, output hanya dapat mencapai nilai ±13V. Pada tipe lainnya, output dapat mencapai nilai yang lebih mendekati.
Tidak ada komentar
No spam, no active link, please ^_^