Apa itu Timer?

Timer adalah sebuah alat yang sangat erat kaitannya dengan perhitungan waktu atau pewaktuan. Beragam jenis timer, ada yang mekanis, menggunakan sifat pegas material seperti timer pada kipas angin, ada timer elektris atau listrik, seperti timer H3CR-A8 Omron, yang sering dibahas di blog Elektronika Bersama ini, juga ada timer elektronik.

Baca: Wiring Otomatis Pompa Air dengan Timer H3CR-A8 OMRON

Timer Elektronik

Rangkaian-rangkaian elektronika yang telah kita pelajari didalam artikel terdahulu, semuanya bekerja secara seketika. Atau setidaknya, demikianlah kinerja rangkaian-rangkaian tersebut tampak di mata kita. Rangkaian-rangkaian itu membutuhkan waktu beberapa nanosekon untuk memberikan tanggapan, namun secara praktis, suatu perubahan pada input dalam sekejap akan menghasilkan suatu perubahan pada output. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai periode-periode waktu tanggap yang dirasa cukup signifikan dalam pengoperasian sistem elektronik.

Waktu Tunda Kapasitor

Waktu tunda kapasitor (delay time capacitor) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kapasitor hingga mencapai nilai tegangan yang ditetapkan. Pengisian muatan sebuah kapasitor memakan waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi sebuah kapasitor mengakibatkan timbulnya delay time atau waktu tunda didalam pengoperasian sistem. Urutan langkah dalam proses pengisian kapasitor adalah:
- Meluahkan (discharge) seluruh muatan kapasitor
- Membiarkan arus mengalir melewati kapasitor via sebuah resistor
- Menunggu hingga tegangan pada kapasitor mencapai suatu nilai yang telah ditetapkan.

Baca: Bagaimana Cara Membaca atau Menghitung Nilai Kapasitor?

Mengamati Nilai Tegangan pada Kapasitor

Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana cara kita mengamati nilai tegangan pada kapasitor. Kita harus melakukan hal ini tanpa menarik sebagian arus yang mengalir ke kapasitor. Solusinya yang tepat adalah menggunakan sebuah op-amp yang memiliki input-input bertahanan tinggi.

rangkaian_timer_delay_opamp
Rangkaian Timer Op-Amp

Pada rangkaian Timer Op-amp di atas, arus mengalir melewati R1 dan mengisi muatan C1. Kita menekan saklar SW1 untuk mengosongkan muatan C1, pada awal waktu delay.

R2 dan R3 membentuk sebuah pembagi tegangan, yang kemudian tegangan ini diumpankan ke input [-] IC1. Tegangan pada input [-] IC1 adalah sebesar 4,42V.

rangkaian_timer_delay_opamp_kondisi_awal

Ketika tombol saklar SW1 ditekan, tegangan pada C1 dan pada input [+] IC1 berubah menjadi nol. IC1 berfungsi sebagai sebuah komparator.

Baca: Komparator Op-amp
Seiring dengan terisinya muatan C1, tegangan pada input [+] IC1 mengalami kanaikan. Pada awalnya tegangan ini lebih kecil dari tegangan pada input [-] IC1, sehingga output yang dihasilkan IC1 adalah mendekati 0, LED tidak menyala.

rangkaian_timer_delay_opamp_led_padam

Ketika tegangan pada input [+] IC1 mencapai 4,42 V dan lebih tinggi lagi, nilainya menjadi lebih besar dari tegangan pada input [-] IC1. Output yang dihasilkan IC1 berayun ke arah positif, hingga mendekati nilai tegangan sumber, 6V, LED menyala.

rangkaian_timer_delay_opamp_led_nyala

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi muatan C1 dari 0 ke 4,42 V adalah sekitar 50 detik. Dengan demikian, ketika SW1 ditekan, LED akan mati dan kita harus menunggu selama kurang lebih 50 detik sebelum LED menyala kembali.

Next→
←Prev

Artikel Terkait

Pilih Label

Baca lagi

Gabung Grup Diskusi Elektronika Dasar

Diskusi elektronika dan listrik melalui aplikasi Telegram. Silahkan baca di

Ayo Gabung Grup Telegram Diskusi Elektronika Dasar

Tidak ada komentar

No spam, no active link, please ^_^